Terasingkan dalam Kesendirian
Karya : Aji Pangestu Rismanto
Apa
yang kurasa saat ini sangat sakit. Terasingkan dalam kesendirian yang saat ini
aku rasakan. Tak ada rasa menghargai ucapan yang aku ucapkan. Aku tau aku itu
sudah besar. Tapi coba lihat dan bandingkan aku dengan dia. Apa salahnya sih
hargai aku. Kalian hanya bisa menyuruh dan menyuruh. Andai aja kalian tau apa
yang saat ini aku rasakan. Pasti kalian juga akan terasa diasingkan seperti
yang saat ini aku rasakan.
Stop
memarahi aku, dan stop membela dia. Aku juga butuh belaan dari kalian.
Seharusnya kalian itu lebih adil. Bukan seperti ini. Hanya yang kecil lah yang
di bela. Orang adil itu tidak memihak siapapun. Tapi kenapa kalian memihak yang
benar benar melakukan kesalahan.
Kalian
selalu bilang seperti ini kamu harus
mengajari adiknya yang benar. Tapi apa setiap aku memarahi dia kalian malah
memarahi aku. Aku bingung apa yang harus aku lakuin. Aku sayang kalian semua
tapi tolong hargai setiap perkataan yang aku ucapkan.
Ingin
rasanya aku kabur dari rumah ini. Untuk apa aku tinggal di tempat yang sama
sekali tidak menghargai ucapan yang aku ucapkan. Sakit sakit yang aku rasakan.
Kebahagiaan dulu sudah lenyap. Tak perlu beri alasan tentang aku. Karena alasan
kalian itu sama saja membuat aku rapuh. Kalau sudah seperti ini aku bingung apa
yang mau aku lakuin.
Aku
mau kabur dari rumah tapi bingung mau kemana. Tapi pasti kabur dari rumah akan
aku lakuin ko kalau kalian seperti ini terus. Aku iri sama teman teman diluar sana yang bahagia dan
tenteram hidupnya.
Hanya
di mimpilah aku mendapat kebahagiaan. Saat pertama aku lahir kalian memanjakan
dan menuruti semua keinginan aku. Tapi sekarang beda kalian mengasingkan aku.
Aku mau curhat sama siapa. Kalian tak pernah peduli apa yang aku rsakan. Aku
menginginkan perhatian lebih dari kalian seperti dulu.
Berbagai
cara aku lakuin buat kalian senang.tapi itu semua sia sia. Tolong hargai aku.
Aku janji ga akan ngecewain kalian kalu kalian mau menghargai aku.
Aku
memang keras. Aku keras karena ada sebabnya. Kalian juga pernah bilang ke aku kalau kamu benar jangan takut tapi kalau
kamu salah segera minta maaf . ternyata kalian hanya bisa mengucapkan kata
kata yang munafik. Seharusnya sebelum kalian berkata itu pada aku. Kalian harus
sadar sudah seperti itu apa belum. Aku keras karena aku merasa benar dan aku
pertaruhkan diriku walau harus dipukuli kalian dimarahi kalian.
Ibu,
bapak aku ini sudah besar. Aku tau mana yang salah mana yang benar. Jadi
tolonglah jangan pernah bela yang salah. Aku ingin kalian tau aku terus berdoa
yang terbaik untuk kalian.
Bu,
pak aku janji akan pergi dari rumah ini untuk mencari kesuksesan. Aku capek dan
lelah dirumah tak ada yang memihak pada aku. Sebelumnya aku minta maaf sudah
seperti ini.
0 komentar:
Posting Komentar