20 Sep 2011

proses terjadinya HUJAN

Hujan adalah peristiwa
turunnya air dari langit
ke bumi. Awalnya air
hujan berasal dari air
dari bumi seperti air
laut, air sungai, air
danau, air waduk, air
rumpon, air sawah, air
comberan, air susu, air
jamban, air kolam, air
ludah, dan lain
sebagainya. Selain air
yang berbentuk fisik,
air yang menguap ke
udara juga bisa
berasal dari tubuh
manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan,
serta benda-benda lain
yang mengandung air.
Air-air tersebut
umumnya mengalami
proses penguapan atau
evaporasi akibat
adanya bantuan panas
matahari. Air yang
menguap / menjadi
uap melayang ke
udara dan akhirnya
terus bergerak menuju
langit yang tinggi
bersama uap-uap air
yang lain. Di langit
yang tinggi uap
tersebut mengalami
proses pemadatan
atau kondensasi
sehingga membentuk
awan. Dengan bantuan
angin awan-awan
tersebut dapat
bergerak kesana-
kemari baik vertikal,
horizontal dan
diagonal.
Akibat angin atau
udara yang bergerak
pula awan-awah saling
bertemu dan
membesar menuju
langit / atmosfir bumi
yang suhunya rendah
atau dingin dan
akhirnya membentuk
butiran es dan air.
Karena berat dan
tidak mampu ditopang
angin akhirnya butiran-
butiran air atau es
tersebut jatuh ke
permukaan bumi
(proses presipitasi).
Karena semakin
rendah suhu udara
semakin tinggi maka
es atau salju yang
terbentuk mencair
menjadi air, namun
jika suhunya sangat
rendah maka akan
turun tetap sebagai
salju.
Hujan tidak hanya
turun berbentuk air
dan es saja, namun
juga bisa berbentuk
embun dan kabut.
Hujan yang jatuh ke
permukaan bumi jika
bertemu dengan udara
yang kering, sebagian
ujan dapat menguap
kembali ke udara.
Bentuk air hujan kecil
adalah hampir bulat,
sedangkan yang besar
lebih ceper seperti
burger, dan yang lebih
besar lagi berbentuk
payung terjun. Hujan
besar memiliki
kecepatan jatuhnya air
yang tinggi sehingga
terkadang terasa sakit
jika mengenai anggota
badan kita.
Hujan buatan adalah
hujan yang dibuat oleh
campur tangan
manusia dengan
membuat hujan dari
bibit-bibit awan yang
memiliki kandungan
air yang cukup,
memiliki kecepatan
angin rendah yaitu
sekitar di bawah 20
knot, serta syarat
lainnya. Ujan buatan
dibuat dengan
menaburkan banyak
garam khusus yang
halus dan dicampur
bibit / seeding ke awan
agar mempercepat
terbentuknya awan
jenuh. Untuk
menyemai /
membentuk hujan
deras, biasanya
dibutuhkan garam
sebanyak 3 ton yang
disemai ke awan
potensial selama 30
hari. Hujan buatan saja
bisa gagal dibuat atau
jatuh di tempat yang
salah serta memakan
biaya yang besar
dalam pembuatannya.
Juhan buatan
umumnya diciptakan
dengan tujuan untuk
membantu daerah
yang sangat kering
akibat sudah lama
tidak turun hujan
sehingga dapat
mengganggu
kehidupan di darat
mulai dari sawah
kering, gagal panen,
sumur kering, sungai /
danau kering, tanah
retak-retak, kesulitan
air bersih, hewan dan
tumbuhan pada mati
dan lain sebagainya.
Dengan adanya hujan
buatan diharapkan
mampu menyuplai
kebutuhan air makhluk
hidup di bawahnya dan
membuat masyarakat
hidup bahagia dan
sejahtera.
Hujan yang berlebih
pada suatu lokasi
dapat menimbulkan
bencana pada
kehidupan di
bawahnya. Banjir dan
tanah longsor adalah
salah satu akibat dari
hujan yang berlebihan.
Perubahan iklim di
bumi akhir-akhir ini
juga mendukung
persebaran hujan yang
tidak merata sehingga
menimbulkan berbagai
masalah di bumi.
Untuk itu kita sudah
semestinya membantu
menormalkan iklim
yang berubah akibat
ulah manusia agar
anak cucu kita kelak
tidak menderita dan
terbunuh akibat
kesalahan yang kita
lakukan saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar